Rabu, 21 Januari 2009

Puisi S Yoga Kompas 18-1-2009

ACINTYAPADA

pernah kumasuki gua tua
sumur kelam, candi purba
dan karang terjal menuju lorongmu
yang perawan dan asing dari dunia

tak kujumpa apa yang kucari selama ini
hanya kesunyian yang merobek hati
kusaksikan pula bayang-bayang berlarian berbalik arah
hilang dalam lobang kegelapan yang marak

Ngawi, 2008
Kompas, Minggu 18 Januari 2009

JEJAKMU

di pohon-pohon purba tepi jalan
kuikuti jejakmu hingga ilalang panjang
kulukis wajahmu pada pasir putih
yang hanyut dibawa gelombang

Situbondo, 2008
Kompas, Minggu 18 Januari 2009

RAJUNGAN

telah kusempurnakan kesunyian
pada laut lepas yang menanti
luka-luka telah kukuburkan
pada asin garam lautan

kini merayap di bawah lautan
tanpa cahaya dan matahari
hanya kuserap hidup dari pohon laut
sebelum pelayaran berakhir

Situbondo, 2008
Kompas, Minggu 18 Januari 2009

DAUN JATI

sebuah senja telah dilafalkan hujan
dengan matahari yang muram
sebelum musnah ditelan malam

daun-daun jati berguguran
berserakan di antara akar mati
di hutan sepi

Ngawi, 2008
Kompas, Minggu 18 Januari 2009

MALAM BERKACA PADA REMBULAN

malam berkaca pada rembulan
kesunyian kita di rawa-rawa
seruling kesedihan memanjang di tanjung
malam sempurna menjadi bayang-bayang

Ngawi, 2008
Kompas, Minggu 18 Januari 2009

POHON KEPUH

pohon yang menjulang
dengan keheningan yang lengang
di puncaknya angin menghempas
ada yang mengerang dan terlepas

Purworejo, 2008
Kompas, Minggu 18 Januari 2009

KEPOMPONG

di pohon johar yang istirah
di musim penghujan yang basah
aku tumbuh dari rasa sakit masa lalu
menyulam rumah berkabut

Purworejo, 2008
Kompas, Minggu 18 Januari 2009

WAYANG

hanya bayang-bayang
yang tersihir dari kesunyian
hanya gemerlap lampu malam hari
yang memuaskan kehampaan

Ngawi, 2008
Kompas, Minggu 18 Januari 2009

Tidak ada komentar: