LAMPION SASTRA2 "BUKU BARU"
Bosan dengan peluncuran buku yang gitu-gitu aja? Proses Kreatif penulis, Diskusi, tanya jawab, padahal kita belum baca bukunya?
(Puisi Sape Sono*. puisi yang dibacakan dalam acara Lampion Sastra)
SAPE SONO’*
cermin di bumi
cermin di langit
datanglah padaku
irigan irigan sesajen
arak arakan payung purba, musik saronen
terompet, siter, tetabuhan
gamelan dan gong bertalu talu
membuka rahasia hidup
langkah sepasang sapi jantan dan betina
menari nari dengan pakaian kemanten
dihiasi pernik pernik, gelang, kalung, perak
tembaga dan alis mata tegak
mata berbinar menuju pelaminan
menuju duka dan nestapa
menuju kebahagiaan dan keabadian
satu langit dan satu bumi
didandani bersepakat satu rumah
kandang sapi, bau apek, tai terbakar
pesing air kencing dan lumpur basah
adalah lantai lantai kehidupan
yang harus dijalani
di depan ada cermin
maha luas
cermin siapakah itu
tak ada yang tahu
hanya ekor sapi yang kebat kebit
mengusir lalat hijau sebesar jempol
menghisap pantat coklat bahenol
sepasang kemanten terus menari nari
seiring musik rancak bersahut
dalam rimba kata kata
terdengar cempreng di pengeras suara
yang hampir pecah
kaki kiri dan kaki kanan bersijingkat seirama saronen
kepala berlengak lengok
gemerincing genta
terpasang di leher
seperti orang berzikir
dengan pakaian warna warni
hijau pupus, merah lembayung dan kuning langsat
bagai keberanian sedang dipertaruhkan
dengan doa sekerabat dekat
dan puja puji dari nyanyian ilahi
orang orang bertepuk tangan
sambil melambai lambaikan masa lalu
dengan kaki gemetar terkena busung lapar
melepas upacara yang sedang dihelat
apakah akan lulus memasuki kehidupan
dua cermin yang terpasang
di kanan kiri gapura
memantulkan bayang bayang hitam
diselingi cahaya cahaya yang kemilau
dua sapi saling berebut simpati
dalam tarian purba yang wingit
di depan cahaya
mereka berdua berlutut
memberi sembah
dengan dua kaki tertekuk
sujud kehidupan dan sujud maut
kepada ilahi
musik mengalun kembali
dalam seruling yang meninggi
seolah suara terompet dari
yang maha jauh
di balik kelambu
sepasang kemanten sedang bercengkrama
menghitung keuntungan
dengan baju baju baru
perhiasan baru
hadiah baru
sambil ekornya
mengibas ngibas
kiri kanan
mengusir
kesunyian
lalu
saling
berbelit
dalam
diri
*Sapi Sonok, sapi Madura yang dilombakan keindahan dan kepandaiannya menari diiringgi musik.
Gapura-Sumenep 2005
(Kompas 6 November 2005)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar