ACINTYAPADA
pernah kumasuki gua tua
sumur kelam, candi purba
dan karang terjal menuju lorongmu
yang perawan dan asing dari dunia
tak kujumpa apa yang kucari selama ini
hanya kesunyian yang merobek hati
kusaksikan pula bayang-bayang berlarian berbalik arah
hilang dalam lobang kegelapan yang marak
Ngawi, 2008
Kompas, Minggu 18 Januari 2009
JEJAKMU
di pohon-pohon purba tepi jalan
kuikuti jejakmu hingga ilalang panjang
kulukis wajahmu pada pasir putih
yang hanyut dibawa gelombang
Situbondo, 2008
Kompas, Minggu 18 Januari 2009
RAJUNGAN
telah kusempurnakan kesunyian
pada laut lepas yang menanti
luka-luka telah kukuburkan
pada asin garam lautan
kini merayap di bawah lautan
tanpa cahaya dan matahari
hanya kuserap hidup dari pohon laut
sebelum pelayaran berakhir
Situbondo, 2008
Kompas, Minggu 18 Januari 2009
DAUN JATI
sebuah senja telah dilafalkan hujan
dengan matahari yang muram
sebelum musnah ditelan malam
daun-daun jati berguguran
berserakan di antara akar mati
di hutan sepi
Ngawi, 2008
Kompas, Minggu 18 Januari 2009
MALAM BERKACA PADA REMBULAN
malam berkaca pada rembulan
kesunyian kita di rawa-rawa
seruling kesedihan memanjang di tanjung
malam sempurna menjadi bayang-bayang
Ngawi, 2008
Kompas, Minggu 18 Januari 2009
POHON KEPUH
pohon yang menjulang
dengan keheningan yang lengang
di puncaknya angin menghempas
ada yang mengerang dan terlepas
Purworejo, 2008
Kompas, Minggu 18 Januari 2009
KEPOMPONG
di pohon johar yang istirah
di musim penghujan yang basah
aku tumbuh dari rasa sakit masa lalu
menyulam rumah berkabut
Purworejo, 2008
Kompas, Minggu 18 Januari 2009
WAYANG
hanya bayang-bayang
yang tersihir dari kesunyian
hanya gemerlap lampu malam hari
yang memuaskan kehampaan
Ngawi, 2008
Kompas, Minggu 18 Januari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar